Di tengah aspirasi dan tuntutan perubahan, Digital Resilience Indonesia (DiRI) menyoroti tantangan serius di ruang digital. DiRI mengidentifikasi adanya misinformasi, serangan siber, pembatasan akses, dan kriminalisasi ekspresi yang merusak ketahanan digital bangsa. Untuk itu, DiRI mengajak pemerintah, platform digital, dan masyarakat sipil untuk berkolaborasi membangun ekosistem digital yang aman dan tangguh, demi menjaga ruang publik tetap demokratis.
Digital Resilience Indonesia hadir di Universitas Bosowa Makassar membahas strategi melawan represi digital melalui pendekatan hak atas akses. Dalam kuliah tamu bertema Access as A Right, mahasiswa diajak memahami lanskap global tata kelola internet dan pentingnya solidaritas masyarakat sipil dalam memperjuangkan ruang digital yang inklusif dan demokratis.